Home / politics and government / Biak Numfor Pimpin Peluncuran Sekolah Rakyat Pertama di Papua

Biak Numfor Pimpin Peluncuran Sekolah Rakyat Pertama di Papua


Tahun Ini Sekolah Rakyat di Biak Akan Membuka Satu Kelas Baru


BIAK

– Kabupaten Biak Numfor siap menjadi lokasi pertama di Papua yang akan mengimplementasikan program Sekolah Rakyat, suatu gagasan pendidikan bertemakan asrama yang diajukan oleh Presiden Prabowo Subianto guna membantu pendidikan anak-anak dari latar belakang ekonomi terbatas.

Bupati Biak Numfor, Markus Oktovianus Mansnembra, mengekspresikan ucapan terimakasih serta penghargaannya kepada Presiden Prabowo karena adanya program strategis tersebut. Dia pun menceritakan bahwa proyek ini adalah buah dari kerjasama erat antara pemerintah daerah dengan Kementerian Sosial, termasuk penyampai-an berkas pendukung ke Menteri Sosial pada kesempatan sebelumnya.

“Kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto kami ungkapkan rasa terima kasih atas peluncuran program Sekolah Rakyat ini. Saat ini, rombongan dari Kementerian PUPR dan Kementerian Sosial sedang melaksanakan tahapan survey awal sebagaimana kesepakatan dalam rapat kita bersama Menteri Sosial,” jelas Bupati pada hari Selasa (8/4).

Bupati menyatakan bahwa Biak Numfor sudah memenuhi kebanyakan syarat, terutama dalam hal siapnya sarana prasarana. Proses awal berencana diluncurkan dengan membuka sebuah kelompok belajar (rombel) bagi jenjang SMA pada semester ini, yang bakal menampung sekitar 25 hingga 50 murid pertama kali. Selain itu, asrama serta area perkuliahan dan perlatannya pun udah ada.

“Di tahun ini akan ditambahkan sebuah kelas untuk tingkat SMA, sedangkan yang lainnya akan dikembangkan lebih lanjut pada masa pengajaran selanjutnya. Di waktu mendatang, Sekolah Rakyat akan tersedia di setiap tahap pendidikan, dari SD, SMP, sampai ke SMA,” jelaskan Markus Mansnembra.

Di luar penyediaan sarana dan prasarana, Bupati menggarisbawahi kebutuhan akan kualitas pengajar yang baik. Dia meyakinkan bahwa proses perekrutan guru akan dijalankan dengan hati-hati agar standar pendidikan tetap terjaga, walaupun sekolah tersebut tanpa biaya.

” Sekolah ini memang tidak dipungut biaya, namun kami berharap para gurunya merupakan yang terpilih. Sebab tujuan dari sekolah ini tak cuma untuk memberikan pendidikan, tetapi juga mencetak karakter serta mensejahterakan anak-anak keluar dari cengkeraman kemiskinan.” ungkap Bupati Markus yang telah bertugas selama kurang lebih tiga dasawarsa sebagai Pegawai Negeri Sipil di Biak.

Bupati pun menjawab beberapa masukan dari publik yang mengkritisi prioritas pengadaan sekolah tersebut. Dia menyatakan dengan tegas bahwa semua biaya serta tanggung jawab konstruksinya diurus secara langsung oleh pemerintahan nasional lewat berbagai kementerian yang relevan. (il/wen)

Layanan Berlangganan Surat Kabar Cendrawasih Pos,
https://bit.ly/LayananMarketingCepos

TEMUKAN LEBIH BANYAK DI KORAN DIGITAL CEPOS
https://www.myedisi.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *